Social Icons

twitterfacebook gilangdamarmukti google plus gilangdamarmuktilinkedinrss feedemail

Saturday, 15 August 2015

7 Pantun tentang pendidikan

Burung merpati terbang tinggi
Jatuh ke laut yang luas
Mari belajar biologi
Agar peringkat makin keatas

Bis malam melaju kencang
Bagai ke ujung tak terbatas
Menuntut ilmu tidak gampang
Harus dengan kerja keras

Membeli air yang sudah beku
Lalu ditambah dengan buah
Mari rajin membaca buku
Agar ilmu semakin bertambah

Ibu sedang marah-marah
Di dalam marah banyak hikmah
Ayo rajin kesekolah
Tuntutlah ilmu yang berkah

Makan burger amerika
Ditambah makan ketupat
Belajarlah matematika
Agar menghitung semakin cepat

Di rumah menerima tamu
Tuan rumah yang bijaksana
Hormatilah gurumu
Agar ilmu kelak berguna

Warna-warna beraneka
Hiasi indahnya pagi
Mari belajar fisika

Agar tahu teknologi

Karya : Gilang Damar Mukti

Kata Kunci :
Pantun Pendidikan Indonesia
Puisi Lama
Pantun inspirasi pendidikan
Contoh macam-macam pantun

Pantun Pendidikan Indonesia
Puisi Lama
Pantun inspirasi pendidikan
Contoh macam-macam pantun

Pantun Pendidikan Indonesia
Puisi Lama
Pantun inspirasi pendidikan
Contoh macam-macam pantun

Pantun Pendidikan Indonesia
Puisi Lama
Pantun inspirasi pendidikan
Contoh macam-macam pantun

Wednesday, 12 August 2015

Contoh 29 Candi Di Indonesia beserta penjelasan dan pengertian candi

Indonesia sangat kaya akan budayanya salah satunya ialah candi. Menurut KBBI 
Candi ialah bangunan kuno yg dibuat dr batu (sbg tempat pemujaan, penyimpanan abu jenazah raja-raja, pendeta-pendeta Hindu atau Buddha pd zaman dulu);

Salah satunya ialah candi borobudur . Candi ini masuk ke dalam 7 keajaiban dunia . maka dari itu kita patut bangga dengan itu

Berikut ini 29 Candi-Candi yang ada di Indonesia:
1. Candi Muara Takus.

candi yang berada di daerah Riau Sumatra Barat, candi agama Budha ini tepatnya terletak di daerah muara takus Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar atau jaraknya kurang lebih 135 kilometer dari Kota Pekanbaru, Riau. Jarak antara kompleks candi ini dengan pusat desa Muara Takus sekitar 2,5 kilometer dan tak jauh dari pinggir Sungai Kampar Kanan. Umat Budha setempat bersembahyang rutin di candi itu. Sejak beberapa tahun belakang ini, candi tersebut dijadikan sebagai lokasi upacara peringatan hari suci Waisak. Masyarakat non-Budha, termasuk dari luar Provinsi Riau, banyak yang berwisata ke candi ini. Gugusan candi dikelilingi tembok setinggi satu meter seluas berukuran 74 x 74 meter. Setelah masuk ke kompleks candi, segera nampak keunikan lainnya. Candi-candi di sana, seperti juga candi di Muaro Jambi dan di kawasan Padanglawas Utara, Sumatera Utara, dibangun dengan batu bata merah, bukan batu andesit seperti kebanyakan candi di Jawa.

di Riau.



2. Candi Gunung Wukir.


Teletak di Magelang, Jawa Tengah.

3. Candi Kalasan.
Di sebelah timur Yogyakarta.


4. Candi Gedongsongo.
Dekat Semarang, Jawa Tengah.


5. Candi Mendut.
Dekat Magelang, Jawa Tengah.


Candi Mendut terletak 3km dari arah borobudur, candi yang berlatarbelakang agama Budha ini terletak di desa mendut. Candi mendut didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari Dinasti Syeleindra. Dibangun pada tahun 824 Masehi. Candi ini lebih tua dari Candi Borobudur. Arsitekturnya persegi empat dan mempunyai pintu masuk di atas tangganya. Atapnya juga persegi empat dan bertingkat-tingkat, ada stupa di atasnya. didalam candi mendut terdapat 3 patung besar :
1.       Cakyamuni yang sedang duduk bersila dengan posisi tangan memutar roda dharma.
2.       Awalokiteswara sebagai Bodhi Satwa membantu umat manusia
Awalokiteswara merupakan patung amitabha yang berada di atas mahkotanya, Vajrapani. Ia sedang memegang bunga teratai merah yang diletakkan di atas telapak tangan.
3.       Maitreya sebagai penyelamat manusia di masa depan
Ada cerita untuk anak-anak pada dinding-dindingnya. Candi ini sering dipergunakan untuk merayakan upacara Waisak setiap Mei pada malam bulan purnama dan dikunjungi para peziarah dari Indonesia maupun manca negara.


6. Candi Borobudur.
Magelang, Jawa Tengah.


7. Candi Sewu.
Magelang, Jawa Tengah.
Candi Sewu merupakan candi budha yang berada dalam kompleks candi prambanan. Candi Sewu di bangun pada saat masa kerjaan Matraman Kuno oleh Raja Pakai Panangkarang (746 – 784). Candi Sewu merupakan komplek candi Buddha terbesar setelah candi Borobudur. Menurut legenda rakyat setempat, seluruh candi ini berjumlah 999 dan dibuat oleh seorang tokoh sakti bernama, Bandung Bondowoso hanya dalam waktu satu malam saja, sebagai prasyarat untuk bisa memperistri dewi Roro Jonggrang. Namun keinginannya itu gagal karena pada saat fajar menyingsing, jumlahnya masih kurang satu.

8. Candi Pawon.

Magelang, Jawa Tengah.


9. Candi Sari.
Magelang, Jawa Tengah.


10. Candi Ngawen.
Magelang, Jawa Tengah.


Candi Ngawen adalah candi Buddha yang berada kira-kira 5 km sebelum candi Mendut dari arah Yogyakarta, yaitu di desa Ngawen, kecamatan Muntilan, Magelang. Menurut perkiraan, candi ini dibangun oleh wangsa Syailendra pada abad ke-8 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Keberadaan candi Ngawen ini kemungkinan besar adalah yang tersebut dalam prasasti Karang Tengah pada tahun 824 M. Candi ini terdiri dari 5 buah candi kecil, dua di antaranya mempunyai bentuk yang berbeda dengan dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Sebuah patung Buddha dengan posisi duduk Ratnasambawa yang sudah tidak ada kepalanya nampak berada pada salah satu candi lainnya. Beberapa relief pada sisi candi masih nampak cukup jelas, di antaranya adalah ukiran Kinnara, Kinnari, dan kala-makara.

11. Candi Dieng.
di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah.


12. Candi Prambanan.
Klaten, Jawa Tengah.


Candi Prambanan salah satu candi yang terbesar agama Hindu. terletak di 13km arah Klaten, dan 17km dari arah Yogyakarta. Kompleks Candi Prambanan mempunyai 3 halaman, yaitu halaman pertama berdenah bujur sangkar, merupakan halaman paling suci karena halaman tersebut terdapat 3 candi utama (Siwa, Wisnu, Brahma), 3 candi perwara, 2 candi apit, 4 candi kelir, 4 candi sudut/patok. Halaman kedua juga berdenah bujur sangkar, letaknya lebih rendah dari halaman pertama. Pada halaman ini terdapat 224 buah candi perwara yang disusun atas 4 deret dengan perbandingan jumlah 68, 60, 52, dan 44 candi. Susunan demikian membentuk susunan yang konsentris menuju halaman pusat.

13. Candi Padas.
Tampaksiring, Bali.

14. Candi Kidal.
Jawa Timur.



15. Candi Jago.
Malang, Jawa Timur.


16. Candi Singasari.
Jawa Timur.


17. Candi Penataran.
Blitar, Jawa Timur.


18. Candi Sawentar.
Blitar, Jawa Timur.


19. Candi Sumberjati.
Blitar, Jawa Timur.


20. Candi Tegawangi.
Pare, Jawa Timur.


21. Candi Surawana.
Pare, Jawa Timur.


22. Candi Tikus.
Mojokerto, Jawa Timur.


23. Candi Jabung.
Kraksan, Jawa Timur.


24. Candi Cangkuwang.
Jawa Barat.


25. Candi Ijo.
Kalimantan Selatan.


26.  Candi Brahu 
Candi Brahu terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Brahu merupakan lokasi Ngaben (pembakaran mayat) era kerjaan Majapahit. Nama Brahu di dapat dari sebutan untuk bangunan suci seperti disebutkan dalam prasasti Alasantan, yang tidak jauh ditemukan dari candi brahu. Candi Brahu dibangun dengan menggunakan batu bata sebagai bahan utamanya, dengan  panjang sekitar 18 meter, lebar  22,5 meter, dan tinggi 20 meter. Dari pintu masuk ke ruang bilik Candi yang terletak di sisi barat dapatlah diketahui bahwa Candi Brahu menghadap Kearah barat. Di sekitar Candi Brahu banyak terdapat temuan  Candi-candi kecil yang sebagian sudah runtuh, seperti Candi Muteran, Candi Gedung, Candi Tengah, dan Candi Gentong. Saat penggalian dilakukan di sekitar Candi, banyak ditemukan benda-benda kuno seperti alat-alat upacara keagamaan dari logam, perhiasan dari emas, arca, dan lainnya.

27. Candi Banyunibo 
Candi Banyunibo yang berarti air jatuh, adalah candi Buddha yang berada tidak jauh dari Candi Ratu Boko, yaitu di bagian sebelah timur dari kota Yogyakarta ke arah kota Wonosari. Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno. Pada bagian atas candi ini terdapat sebuah stupa yang merupakan ciri khas agama Buddha. Keadaan dari candi ini terlihat masih cukup kokoh dan utuh dengan ukiran relief kala-makara dan bentuk relief lainnya yang masih nampak sangat jelas. Candi yang mempunyai bagian ruangan tengah ini pertama kali ditemukan dan diperbaiki kembali pada tahun 1940-an, dan sekarang berada di tengah wilayah persawahan.

28.  Candi Lumbung 
candi lumbung Disebut Candi Lumbung karena bentuk candi ini menyerupai lumbung padi. Berbeda dengan Candi Prambanan yang merupakan Candi Hindu, Candi Lumbung  ini merupakan candi Budha. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi Lumbung terdiri dari sebuah candi induk yang dikelilingi oleh 16 buah candi kecil (Candi Perwara) yang keadaannya masih relatif baik. Adalah candi yang berada di dalam kompleks Taman wisata Candi Prambanan, tepatnya berada di sebelah Candi Bubrah. Jaraknya dari Candi Prambanan adalah sekitar 500 meter ke arah utara. Dari Kota Klaten jaraknya kurang lebih 15 km ke arah barat.

29.  Candi Cetho 
Candi Cetho merupakan sebuah candi bercorak agama hindu peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit (abad ke 15). Candi Cetho terletak di dukuh cetho, desa gumeng, kecamatan jenawi, kabupaten karanganyar. Konon nama Cetho, yang dalam bahasa Jawa berarti jelas, digunakan sebagai nama dusun tempat candi ini berada karena dari Dusun Cetho orang dapat dengan jelas ke berbagai arah. Ke arah utara terlihat pemandangan Karanganyar dan Kota Solo dengan latar belakang Gunung Merbabu dan Merapi serta, lebih jauh lagi, puncak Gunung Sumbing. Ke arah barat dan timur terlihat bukit-bukit hijau membentang, sedangkan ke arah selatan terlihat punggung dan anak-anak Gunung lawu. Candi Cetho merupakan kelompok bangunan yang terdiri atas 11 berundak yang membentang arah timur – barat.


 
Blogger Templates