Social Icons

twitterfacebook gilangdamarmukti google plus gilangdamarmuktilinkedinrss feedemail

Saturday, 24 May 2014

Frasa atau frase


Frasa atau frase adalah sebuah makanan linguistik. Lebih tepatnya, frasa merupakan satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih kecil dari klausa dan kalimat. Frasa adalah kumpulan kata nonpredikatif. Artinya frasa tidak memiliki predikat dalam strukturnya. Itu yang membedakan frasa dari klausa dan kalimat. Simak beberapa contoh frasa di bawah ini:
·         ayam hitam saya
·         ayam hitam
·         ayam saya
·         rumah besar itu
·         rumah besar putih itu
·         rumah besar di atas puncak gunung itu
Dalam konstruksi frasa-frasa di atas, tidak ada predikat. Lihat perbedaannya dibandingkan dengan beberapa klausa di bawah ini:
·         ayam saya hitam
·         rumah itu besar
·         rumah besar itu putih
·         rumah putih itu besar
·         rumah besar itu di atas puncak gunung
Dalam konstruksi-konstruksi klausa di atas, hitambesarputihbesar, dan di atas puncak gunung adalah predikat.
o    
·         2 Pranalar luar
Frasa dan kata majemuk
Frase kerap dibedakan dengan kata majemuk. Makna frasa tidak berbeda dengan makna kata yang menjadi kepala/inti frasa.
Misalnya:
Meja hitam tetaplah bermakna meja, tetapi ditambahkan pewatas sifat hitam. Meja kayu juga tetap meja, tetapi ditambahkan makna pewatas kayu.
Di sisi lain, kata majemuk memiliki makna yang sangat jauh berbeda dengan makna kata-kata yang menjadi unsur-unsurnya, sehingga kata majemuk kerap disebut memiliki makna idiomatis. (disebut kata kiasan)
Misalnya:
Meja hijau dalam bahasa Indonesia lebih bermakna 'sidang atau pengadilan', bukan semata-mata meja yang berwarna hijau. Tangan besi lebih bermakna kepemimpinan yang keras alih-alih tangan yang terbuat dari besi.
Beberapa jenis frasa:
Frasa eksosentris
Frasa eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai persamaan distribusi dengan unsurnya. Frasa ini tidak mempunyai unsur pusat. Jadi, frasa eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai UP.
Contoh: Sejumlah mahasiswa di teras.
Frasa endosentris
Frasa Endosentris, kedudukan frasa ini dalam fungsi tertentu, dapat digantikan oleh unsurnya. Unsur frasa yang dapat menggantikan frasa itu dalam fungsi tertentu yang disebut unsur pusat (UP). Dengan kata lain, frasa endosentris adalah frasa yang memiliki unsur pusat.
Contoh: Sejumlah mahasiswa(S) di teras(P).

Frasa nominal
Nominal adalah lawan dari verbal. jika verbal adalah kalimat yang berpredikat "Kata Kerja" maka kalimat nominal berpredikat kata benda atau kata sifat. untuk membentuk kalimat nominal, maka unsur kalimat harus memenuhi Subjek, To Be dan komplemen. misalnya "I am Tired", I=subjek, am=To Be dan Tired=Adjective (Passive voice verb). ini adalah contoh kalimat nominal. arti lain dari nominal adalah rangkaian angka yang menunjukkan jumlah tertentu, kemudian adapula arti nominal sebagai kualifikasi (nominasi).
Frasa verbal
Frasa Verbal, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk kategori verba. Secara morfologis, UP frasa verba biasanya ditandai adanya afiks verba. Secara sintaktis, frasa verba terdapat (dapat diberi) kata ‘sedang’ untuk verba aktif, dan kata ‘sudah’ untuk verba keadaan. Frasa verba tidak dapat diberi kata’ sangat’, dan biasanya menduduki fungsi predikat.
Contoh:
1.   bekerja keras
2.   sedang berlari
Secara morfologis, kata berlari terdapat afiks ber-, dan secara sintaktis dapat diberi kata ‘sedang’ yang menunjukkan verba aktif.

·         1. PEMBELAJARAN BAHASAINDONESIA UNTUK SMA JENIS-JENIS FRASA DALAM BAHASA INDONESIA 1
·         2. POKOK BAHASAN l PENGERTIAN FRASA l KATEGORI FRASA l KONSTRUKSI FRASA l STRUKTUR FRASA l FRASA AMBIGU l SOAL-SOAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN FRASA 2
·         3. PENGERTIAN FRASA Adalah kelompok kata / gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan dan memiliki satu makna gramatikal. 3
·         4. Ciri-ciri Frasa 1. terbentuk atas dua kata atau lebih dalam pembentukannya. 2. menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat. 3. mengandung satu kesatuan makna gramatikal. 4. bersifat nonpredikatif. 4
·         5. Contoh Frasa 1. gunung tinggi 2. guru bahasa Indonesia 3. dengan tangan kiri 4. tidak harus belajar 5. membanting tulang 6. ayah ibu 7. kepada orang tua 5
·         6. KATEGORI FRASA 1. Berdasarkan jenis/kelas kata frasa terbagi menjadi : l Frasa nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda. Dapat berfungsi menggantikan kata benda. Contoh : buku tulis lemari besi ibu bapak 6
·         7. KATEGORI FRASA l Frasa verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata kerja. Dapat berfungsi menggantikan kedudukan kata kerja dalam kalimat. Contoh : sedang belajar akan datang belum muncul baru menyadari tidak mandi 7
·         8. KATEGORI FRASA l Frasa ajektiva, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat. Contoh : cukup pintar tidak cantik hitam manis murah sekali agak jauh 8
·         9. KATEGORI FRASA l Frasa preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan kata depan. Contoh : di rumah dari Bandung ke pantai dengan tangan kiri oleh mereka kepada nenek 9
·         10. KATEGORI FRASA 2. Berdasarkan fungsi unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi : l Frasa endosentris, yaitu frasa yang unsur- unsurnya berfungsi diterangkan dan menerangkan (DM) atau menerangkan dan diterangkan (MD). contoh : kuda hitam (DM) anak ayam (DM) sudah datang (MD) dua orang (MD) 10
·         11. KATEGORI FRASA l Macam-macam frasa endosentris: 1) Frasa atributif, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan pola DM atau MD. contoh : ibu kandung (DM) rumah ibu (DM) tiga ekor (MD) seorang anak (MD) rumah bersejarah (MD) 11
·         12. KATEGORI FRASA 2) Frasa apositif, yaitu frasa yang salah satu unsurnya (pola menerangkan) dapat menggantikan kedudukan unsur intinya (pola diterangkan). contoh : Farah, si penari ular sangat cantik. D M Yanto, anak Pak Lurah lulus ujian D M SPMB. 12
·         13. KATEGORI FRASA 3) Frasa koordinatif, yaitu frasa yang unsur- unsur pembentuknya menduduki fungsi inti (setara). contoh : ayah ibu susah senang warta berita sunyi sepi tua muda 13
·         14. KATEGORI FRASA l Frasa eksosentris, yaitu frasa yang salah satu unsur pembentuknya menggunakan kata tugas. contoh : dari Bandung kepada teman di kelurahan ke atap rumah pada malam hari 14
·         15. KATEGORI FRASA 3. Berdasarkan satuan makna yang dikandung / dimiliki unsur-unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi : l Frasa biasa, yaitu frasa yang hasil pembentukannya memiliki makna sebenarnya (denotasi). contoh : Ayah membeli kambing hitam. Meja hijau itu milik adik. 15
·         16. KATEGORI FRASA l Frasa idiomatik, yaitu frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan/memiliki makna baru atau makna yang bukan sebenarnya (makna konotasi). Contoh : Pak Aldin membanting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Orang tua Lintang baru kembali dari Amerika. 16
·         17. KONSTRUKSI FRASA l Sebuah frasa dapat dibentuk oleh dua buah kata atau lebih yang dapat disisipi kata lain. Contoh : orang tua → orang yang tua meja hijau → meja yang hijau l Sebuah frasa dapat sebagai konstruksi sintaksis. Contoh : Anak Pak Lurah / sangat cantik. Gadis yang berwajah ayu / baru datang / dari Jawa. 17
·         18. FRASA AMBIGU Frasa ambigu yaitu frasa yang menimbulkan makna ganda dalam pemakaian kalimat. 18
·         19. SOAL-SOAL FRASA : 1. Frasa idiomatik terdapat dalam kalimat…. a. Orang tua itu sudah tidak berdaya. b. Ibu Mukti beru membeli kambing hitam. c. Cut Mei Mei menjadi buah bibir minggu ini. d. Pada tangan kanan Rima terdapat tanda hitam. e. Wito memesan segelas teh manis hangat. 19
·         20. 2. Frasa 20.


No comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates