Social Icons

twitterfacebook gilangdamarmukti google plus gilangdamarmuktilinkedinrss feedemail

Wednesday, 14 May 2014

kelas 7 smp klasifikasi makhluk hidup

Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan ke dalam kelompok tertentu. Pengelompokan ini disusun secara runtut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi atau sistematik.
Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati.

Tujuan dan manfaat klasifikasi

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
  • mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
  • mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain
  • mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup
  • memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya
Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.
  • Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
  • Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

Macam klasifikasi makhluk hidup

Ada bermacam sistem klasifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi ini berkembang mulai dari yang sederhana hingga berdasar sistem yang lebih modern.
1. Sistem artifisial / buatan
Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini di antaranya Aristoteles dan Theophratus (370 SM).
2. Sistem natural / alami
Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi) secara alamiah. Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus berpendapat bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk yang berbeda. Oleh karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki sejumlah ciri yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.
3. Sistem modern (filogenetik)
Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara evolusioner. Beberapa parameter yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah sebagai berikut:
  • Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal
  • Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.
  • Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup. Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan.

Langkah-langkah klasifikasi

Langkah-langkah klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
<p>Your browser does not support iframes.</p>
1. mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya
2. setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.
  • Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus.
  • Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili.
  • Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.
  • Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
  • Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut:
1. kingdom (kerajaan)
2. divisio atau filum
3. kelas (classis)
4. ordo (bangsa)
5. famili (suku)
6. genus (marga)
7. spesies (jenis)
levels of classification Macam klasifikasi makhluk hidup
Contoh klasifikasi Harimau
Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan terdapat sub-sub, seperti subkingdom, subfilum, subordo, dan subspesies. Demikian pula di bawah kelompok spesies masih ditempatkan kelompok varietas dan di bawah varietas terdapat strain. Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi, hubungan kekerabatan makhluk hidup semakin jauh, sedangkan semakin ke bawah hubungan kekerabatannya semakin dekat.
1. kingdom monera

Berdasarkan Klasifikasi Makhluk Hidup,Monera adalah Kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti, biasanya disebut organisme prokariot.Meskipun tidak memiliki membran inti, kelompok monera memiliki bahan inti, seperti asam inti, sitoplasma, dan membran sel. Nah organisme yang tergolong ke dalam kingdom monera itu sendiri adalah Bakteri dan Alga Biru. Pada postingan dengan tema kingdom monera ini saya akan membahas tentang ciri dan perkembangbiakkan dari organisme yang tergolong ke dalam kingdom ini.Baiklah tidak usah berlama-lama, langsung saja ya.

Kingdom Monera


1.BAKTERI
Bakteri adalah organisme prokariot yang hanya dapa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Artinya sudah jelas, yaitu bakteri tidak dapat dilihat langsung oleh mata manusia.Dibawah ini adalah penjelasan tentang ciri, cara hidup, dan perkembang biakkan Bakteri.

A.Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki tubuh yang hanya terdiri dari satu sel dan berukuran sekitar 4-8 mikron. Sel bakteri memiliki berbagai bentuk, ada yang bulat(koskus), batang(basil), dan spiral(spirilum).

Bentuk Bakteri

Meskipun berukuran kecil, jika berkelompok(berkoloni), bakteri akan terlihat. Contohnya di makanan basi, koloni bakteri tampak seperti lendir, percikan mentega atau percikan susu. Koloni bakteri ada yang berwarna kekuningan atau kemerahan dan ada juga yang berwarna putih.

B.Cara Hidup Bakteri
Organisme yang termasuk ke dalam kingdom monera ini memiliki cara hidup yang berbeda-beda. Ada yang hidup dengan cara mengambil bahan organik dari lingkungannya (heterotrof), namun ada juga yang dapat berfotosintesis (autotrof). Tapi kebanyakan sih bakteri bersifat heterotrof, nah yang bersifat dari yang bersifat heterotrof tadi, ada yang sifatnya saprofit dan ada pula yang parasit.

Bakteri saprofit adalah bakter yang hidup bebas di alam dengan mengurai sampah, bangkai, serta kotoran.

Sedangkan bakteri parasit hidup di tubuh makhluk hidup lain dan merugikan inangnya.Berbagai penyakit manusia, tanaman, dan hewan disebabkan oleh bakteri parasit ini. Bakteri dapat menular melalui makanan,minuman melalui perantara atau melalu kontak langsung. Oleh karena itu saya sarankan kepada sobat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan.

C.Perkembangbiakkan Bakteri
Perkembangbiakkan bakteri dapat terjadi secara kawin maupun tidak kawin. Perkembangbiakan tak kawin dilakukan dengan membelah diri. Pada pembelahan diri, satu sel membelah menjadi dua, kemudian menjadi empat, delapan, enambelas dan seterusnya.

Sedangkan kalau secara kawin, bakteri dapat berkembang biak dengan konjugasi. Caranya, dua sel yang berdekatan membentuk saluran konjugasi. Melalui saluran ini plasma dari sel yang satu mengalir ke sel yang lain.
Kesimpulannya

Tubuh bakteri terdiri dari satu sel, sebagian besar bakteri hidup secara sporofit atau parasit. Bakteri berkembangbiak dengan membelah diri dan kenjugasi.
2.ALGA BIRU (Cyanobacteria)
Alga biru tidak dimasukkan kedalam kelas protista seperti alga lainnya. Mengapa demikian? Karena ia merupakan organisme prokariot sama seperti bakteri. Sehingga digolongkan kedalam kingdom monera.

A.Ciri-ciri Alga Biru
Cyanobacteria sering disebut alga hijau-biru karena memiliki warna hijau kebiruan. Untuk memudahkan mengucapnya kita sebut saja alga biru. Alga ini dapat hidup di berbagai tempat dan keadaan, contohnya saja ada yang hidup di batu, tanah, kulit kayu, air tawar, bahkan air laut. Tubuhnya ada yang bersel satu, ada pula yang berupa untaian benang yang terbentuk dari beberapa sel. Sel alga biru tergolong ke dalam sel prokariot yang berklorofil. Oleh karena itu, ia dapat berfotosintesis dan mengahasilkan makanan sendiri (autotrof).

Alga Biru
B.Perkembangbiakan Alga Biru
Alga biru berkembangbiak dengan cara membelah diri dan fragmentasi. Alga yang bersel satu membelah diri dari satu menjadi dua, empat, delapan, dan seterusnya. Sedangkan Alga yang berbentuk benang memutuskan diri menjadi fragmen dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh Alga biru antara lain Anabarna, Rivularia, Glorocapsa, dan Oscillatori.
Kesimpulannya

Tubuh Alga biru terdiri dari satu sel atau untaian sel seperti benang, berklorofil sehingga bersifat autotrof. Berkembang biak dengan membelah diri dan fragmentasi.
Ukuran Monera. Ukuran bakteri sangat kecil tapi masih lebih besar jika dibandingkan ukuran virus. Ukuran mereka hanya dalam satuan mikron atau 0,001 mm, bergerak dari yang paling kecil 0,1 mikron hingga 100 mikron.
Bentuk-bentuk Monera atau Bakteri. Bentuk bakteri ada berbagai macam. Perbedaan bentuk sel bakteri inilah yang sering dijadikan dasar klasifikasi dari kingdom monera (bakteri). Ada monera yang berbentuk bulat (cocus), bentuk seperti batang (bacillus), bentuk koma atau sekrup (vibrio), dan bentuk spiral (heliks). Di alam, jarang sekali dijumpai bakteri cocus dan bacillus dalam bentuk sel tunggal. Mereka hidup berkoloni sama halnya manusia. Berdasarkan koloninya jenis bakteri dibedakan,
Koloni bakteri cocus
Diplokokus –> berkoloni dua-dua
Streptokokus –> sel bakteri berkoloni bentuk rantai
stapilokokus –> bergerombol seperti buah anggur
sarcina –> berkelompok delapan dengan membentuk kubus
bentuk bakteri cocus dari kingdom monera
Koloni bakteri batang (bacillus)
Diplobasil –> bentuk batang bergandengan
Streptobasil –> berbentuk rantai memanjang dari batang-batang

Struktur Sel dari Kingdom Monera

Bakteri atau moner amasih sangat sederhana struktur selnya. Pertama ia hanya punya satu sel. Kedua bagian luar hanya terdiri dari dinding sel yang bisa dilapisis bagian luar berbentuk flagel, phili, maupun kapsul. Ketiga bagian isi sel masih bercampur karena belum ada membran inti sel yang jadi pembatas jelas.
gambar sel bakteri
Struktur Utama Luar Dinding Sel
Struktur utama di luar dinding sel dari kingdom monera bisa berbentuk rambut halus, bulu-bulu halus atau filamen, dan bisa berbentuk kapsul.
  • Bentuk Flagelum (rambut halus)Seperti rambut tipis yang keluar dari dinding sel (semacam cambuk) yang berfungsi untuk membantuk bergerak. Dalam bentuk tunggal disebut flagellum dan dalam bentuk jamak disebut flagela. Panjang dari flagela bisa melebihi panjang sel monera, bahkan bisa 2 sampai 3 kalinya. Berdasarkan letak dan jumlah flagelnya bakteri (monera) dibagi menjadi
    • atrik — bakteri yang tidak memiliki flagel
    • monotrik — memiliki hanya satu flagel di salah satu ujung selnya (seperti kecambah)
    • lopotrik — memiliki dua atau lebih flagela pada salah satu ujung sel
    • amfitrik — memiliki dua atau lebih flagela pada kedua ujung selnya.
    • peritrik — memiliki banyak flagela yang tersebarluas diseluruh dinding seljenis flagel pada kingdom monera
  • Bentuk PhiliBiasanya tedapat dalam bakteri gram negatif. Bentuknya mirip dengan flagela tapi lebih kecil, pendek, dan jumlahnya lebih banyak. Serta phili tidak berfungsi sebagai alat pergerakan tetapi sebagai saluran masuknya materi genetik ketika terjadi perkawinan bakteri dan sebagai alat untuk melekatkan pada permukaan jaringan inangnya.
  • Bentuk KapsulBentuk ini merupakan suatu lendir yang kental. Tebal tipisnya lapisan lendir ini sangat dipengaruhi medium tempat hidup bakteri. Kapsul punya arti penting bagi bakteri dan organisme lain. Bagi bakteri kapsul dalam proteksi dan sumber cadangan makanan. Selain itu juga sebagai medium mengifeksi sel lain.
Struktur Sebelah dalam Dinding Sel
Membran Sitoplasma

Merupakan membran yang membungkus cairan sitoplasma. Membran ini penting dalam arus keluar masuk materi kimia ke dan dari dalam sel bakteri. Mirip semacam pintu perbatasan.
Sitoplasma dan Komponen di dalamnya

Kindom monera memiliki sitoplasma yang terdiri dari daerah-daerah. Digunakan istilah daerah karena pada sel monera tidak ada batas (membran inti sel) yang membatasi isi sel dengan inti sel. Campur aduk.
  • Daerah Sitoplasm : Berisi partike RNA protein.
  • Daerah Nukleat : Daerah yang mengandung bahan inti sel seperti DNA. Bahan ini penting dalam perkembangbiakan sel moner.
  • Bagian zat Alir :mengandung nutrien terlarut yang terdiri atas lipid, glikogen, polifosfat, dan pati. Jika materi-materi ini menumpuk maka akan membentuk granuldi dalam sitoplasma. Contohnya, bakteri Thiobacillus thioparus yangmenumpuk sejumlah besar sulfur yang tampak seperti gumpalan-gumpalan kecil (granul).
Mesosom
Apabila membran sitoplasma mengalami pelipatan ke arah dalam/invaginasi, maka akan menghasilkan suatu struktur yang disebut mesosom. Mesosom ini selalu bersambungan dengan membran sitoplasma. Diduga mesosom bisa berfungsi dalam sintesis dinding sel dan pembelahan nukleus.
Plasmid dan Endospor
Plasmid adalah materi berbentuk cincin yang terdapat dalam sitoplasma. Fungsi plasmid adalah sebagai pertahanan monera terhadap lingkungan yang tidak kondusif. Sedangkan endospora adalah spora yang terbentuk di dalam sel bakteri jika dalam keadaan yang tidak menguntungkan. Jika kondisi tidak memungkinkan maka bakteri akan membentuk endospora (mati sementara). Endospora sangat kuat dan tahan terhadap panas 120 derajat celcius. Jika kondisi membaik maka endospora akan bisa tumbuh lagi menjadi bakteri seperti semula.

Klasifikasi Kingdom Monera

Berikut tabel klasifikasi monera secara ringkas
Kelompok Ciri-ciri Monera dan Habitat
Archebacteria
  • Bakteri Metanogenik
  • Bakteri Halofilik
  • Termofilis
(klasifikasi berdasarkan tempat hidup yang ekstrim)
  • Bakteri metanogenik : anaerobik, kemoautotrof, mati jika terkena banyak oksigen, habitat di tempat yang sedikit oksigen seperti rawa dan tempat sampah.
  • Halofilik (halo = garam, filik = suka) : suka garam,  habitat ditempat yang asin (salinitas tinggi)
  • Termofilik : suka tempat yang panas, suhu optimal 60o samapi 80o C.
Eubacteria
  • Probacteria- Bakteri Ungu- Kemoautotrof - Kemoheterotrof
  • Bacteri Gram Positif
  • Cyanobacteria
  • Spirochetes
  • Chlamydias
Probacteria : habitat pada danau dan lumpurBacteri gram positif : hidup sebagai parasit pada orgam makhluk hidup seperti bakteri bacillus anthracis Cyanobacteria : hidup di laut , sungai, dan danau
Spirochetes : hidup di habitat perairan
Chlamydias : hidup parasit di organisma lain

2. kingdom protista

Kingdom Protista adalah kingdom yang anggotaanya sangat beragam mencakup semua makhluk hidup eukariotik (intinya mempunyai selaput/membran inti) yang sebagian besar bersel satu (uniseluler) sampai bersel banyak (multiseluler) yang sederhana/belum ada diferensiasi sel.
Protista dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar :

  1. Protista mirip hewan (protozoa) 
  2. Protista mirip tumbuhan (alga/ganggang) 
  3. Protista mirip jamur (jamur lendir/dan jamur air)
Berdasarkan cara memperoleh makanan, protista dikelompokkan atas:
  • Protista autototrof, yaitu protista yang mempunyai klorofil sehingga dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembentukan senyawa organik dari senyawa anorganik menggunakan energi cahaya. Contohnya : Alga/ganggang 
  • Protista heterotrof, yaitu protista yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga memerlukan makanan organik dari lingkungannya. dengan cara :
    • Fagositosis, yaitu proses memakan makhluk hidup lain (misal : bakteri) dengan cara memasukkan makhluk hidup yang dimakan tersebut ke dalam sel. Contohnya: Protozoa 
    • Protista saprofit dan parasit, saprofit artinya mencerna makanan organik di luar sel dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati dan parasit artinya menyerap sari-sari makanan dari makhluk hidup inangnya. Contoh: jamur
Selanjutnya kita bahas ketiga kelompok protista tersebut secara lebih detail dimulai dari yang paling sederhana : 
 Protista Mirip Jamur
Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur protista mirip jamur/fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang. Jamur protista dibedakan menjadi dua macam yaitu : 
a. Myxomycota (Jamur Lendir)
  • Habitat di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, kayu lapuk. Contoh jamur ini adalah Dictyostelium discoideum.
  • Fase hidupnya ada dua fase yaitu fase hewan (fase berbentuk plasmodium) dan fase tumbuhan (fase plasmodium mengering membentuk tubuh-tubuh buah yang bertangkai) 
  • Struktur tubuh vegetatif berbentuk seperti lendir yang disebut plasmodium, yang merupakan massa sitoplasma berinti banyak dan bergerak seperti amoeba istilahnya ameboid. dan memperoleh makanan secara fagosit ( memasukkan makanan ke dalam sel dan  makanan dicerna di dalam sel pada bagian yang disebut vakuola makanan).
  • pada fase vegetatif/plasmodium ini dapat bereproduksi secara vegetatif dengan cara pembelahan biner (satu plsmodium membelah menjadi dua plasmodium)  
  • Jika telah dewasa plasmodium akan menuju tempat yang kering dan membentuk badan buah (fruiting bodies) selanjutnya badan buah akan membentuk sporangium (kotak spora). Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin. 
  • Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat haploid, dan sel gamet ini melakukan singami. Singami adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya). Hasil peleburan berupa zigot dan zigot tumbuh dewasa menjadi plasmodium kembali. 

b. Oomycota (Jamur air)
  • Habitatnya di tempat yang lembab/perairan
  • Jamur air mempunyai hifa yang tidak bersekat (senositik) 
  • Dinding sel dari selulosa 
  • Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora yang memiliki dua flagel untuk berenang.
  • Reproduksi generatif dengan cara fertilisasi yang akan membentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora. 
  • Contohnya : 
    • Saprolegnia (parasit pada telur ikan) 
    • Phytophthora (parasit pada tanaman kentang) 
    • Phytium (penyebab busuknya kecambah dan busuk akar)

Protozoa ( Protista Mirip Hewan)

Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos artinya pertama dan Zoon artinya hewan. Protozoa sering disebut hewan bersel satu (uniseluler). Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri melalui organel-organel yang ada di dalam sel yang secara fungsi mirip dengan sistem organ pada hewan-hewan bersel banyak (metazoa).
  • Protozoa merupakan hewan bersel tunggal ( uniseluler )
  • Bersifat eukariotik/berinti sejati (inti dilindungi oleh membran inti ) sehingga substansi genetik/ kromosom terpisah dengan sitoplasma karena ada pembatas membran inti (caryotheca)
  • Selnya tidak memiliki dinding sel. namun jika lingkungan kurang baik dapat membentuk lapisan pelindung yang tebal disebut Kista/cysta setelah lingkungan baik kista pecah.
  • Ukurannya antara 3 – 1000 mikron merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof artinya makanan tergantung organisme lain (fagosit, saprofit atau parasit)
  • Tempat hidupnya adalah tempat yang basah yang kaya zat organik, air tawar atau air laut
  • Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya. 
  • Protozoa memiliki alat gerak bermacam-macam antara lain ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambak (flagel). 
  • Pada umumnya protozoa berkembangbiak dengan membelah diri / pembelahan biner.
Klasifikasi Protozoa
Klasifikasi Protozoa berdasarkan alat geraknya. Protozoa dibedakan menjadi 4 kelas dan agar mudah menghafal disngkat RSCM ( Rhizopoda, Sporozoa,Ciliata, Mastigophora) 

a. Rhizopoda
  • Kebanyakan hidupnya di air tawar dan air laut
  • Struktur tubuhnya terdiri atas protoplasma yang dibatasi oleh membran.
  • Hewan ini memiliki ciri khusus yaitu alat geraknya yang berupa kaki semu (pseudopodium). Kaki semu merupakan penjuluran dari sebagian protoplasma. Geraknya disebut gerak amoeboid.
  • Berkembang biak secara vegetatif dengan membelah diri/pembelahan biner/amitosis
  • Makanannya diambil dengan cara fagosit dan dicerna pada vakuola makanan.
  • Alat ekskresinya vakuola kontraktil / rongga berdenyut. Vakuola kontraktil juga berfungsi memelihara keseimbangan osmosis sel sehingga mencegah pengembangan di luar batas yang dapat menagkibatkan rhizopoda pecah.
  • Pernafasannya dilakukan dengan difusi memakai seluruh permukaan tubuhnya.
  • Contoh rhizopoda : 
    • Entamoeba histolytica/disentriae parasit di dalam usus halus manusia penyebab disentri 
    • Entamoeba coli parasit di dalam usus besar manusia penyebab diare 
    • Entamoeba gingivalis parasit di dalam rongga gigi dan dapat merusak gigi dan gusi 
    • Arcella sp memiliki kerangka luar dari zat kitin, terdapat di air tawar 
    • Difflugia sp Mempunyai selaput halus, sehingga pasir dapat menempel 
    • Foraminifera sp Kerangka luar dari kapur indikator adanya minyak bumi 
    • Radiolaria sp Kerangka luar dari zat kersik untuk bahan penggosok (ampelas)



b. Sporozoa

adalah hewan yang dapat membentuk spora untuk menginfeksi inangnya. Tubuh berbentuk bulat atau bulat panjang. Semua anggota filum Sporozoa tidak memiliki alat gerak dan bersifat parasit.

Reproduksi dengan dua cara yaitu :
  • Secara aseksual/vegetatif yang dibagi lagi menjadi : 
    • Skizogoni yaitu pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang tetap
    • Sporogoni yaitu membentuk spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara (hospes intermediet) caranya melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk
  • Secara seksual/generatif disebut gamogoni/gametogenesis yang berupa pembentukan dan peleburan sel-sel gamet (mikrogamet/gamet jantan dan makrogamet/gamet betina) yang terjadi di dalam tubuh inang perantara atau nyamuk.
Contoh-contoh Sporozoa antara lain :
  • Plasmadium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana dengan gejala demam dengan masa sporulasi dalam selang waktu 48 jam. 
  • Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria quartana dengan gejala demam dengan masa sporulasi dalam selang waktu 72 jam. 
  • Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika dengan gejala demam yang tidak teratur.
  • Plasmadium ovale, penyebab penyakit limpa/malaria ovale tertiana, dengan gejala demamnya lebih ringan daripada malaria tertiana.
  
Daur Hidup Plasmodium
Siklus/daur hidup Plasmodium membutuhkan 2 inang mahkluk hidup :
  1. tubuh nyamuk Anopheles betina sebagai inang perantara
  2. tubuh manusia sebagai inang tetap

  • Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit
Di dalam tubuh manusia :
  • Bersama aliran darah sporozoit menuju hati dan menetap selama ± 3 hari. 
  • Kemudian sporozoid keluar dari hati kemudian menginfeksi sel-sel darah merah. Sporozoid di dalam sel darah merah disebut tropozoid.
  • Tropozoid akan membelah menjadi 6 - 32 merozoid. peristiwa pembelahan dalam inang manusia ini disebut skizogoni.
  • Setelah sel darah merah pecah, merozoid keluar dan mencari sel-sel darah merah baru. Kejadian merozoid merusak/melisis sel-sel darah merah berulang beberapakali. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
  • Sebagian dari merizoid berubah menjadi gametosit lalu gametosit akan berubah menjadi makrogametosit/gamet betina dan mikrogametosit/gamet jantan.
  • Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles betina dan menghisap darah penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam tubuh nyamuk. 
 Di dalam tubuh nyamuk :

  • Di dalam kelenjar ludah nyamuk makrogametosit dan mikrogametosit berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan gamogoni/gametogenesis. 
  • Terjadi fertilisasi (peleburan gamet jantan dan gamet betina) sehingga terbentuklah zigot
  • Zygot berkembang menjadi ookinet masuk ke usus nyamuk untuk mendapatkan makanan 
  • Ookinet selanjutnya terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk membentuk ookista 
  • Ookista akan membelah berulang kali membelahvsehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan sporozoit. Peristiwa pembelahan dalam tubuh nyamuk disebut sporogoni
  • Ookista yang telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah. 
  • Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit.
RINGKASNYA siklus ini sangat mudah dengan hafalan : S-T-M-G-Z-O-O ( Sporozoid-Tropozoid-Merozoid-Gametosit-Zygot-Ookinet -Ookista )

Pemberantasan malaria dapat dilakukan dengan cara :
  • Menghindari gigitan nyamuk Anopheles sp. 
  • Memotong siklus hidup plasmodium dengan cara mengubur barang-barang bekas yang dapat digenangi air, menutup bak penampungan air dan secara rutin mengurasnya dll.
  • Mengendalikan populasi nyamuk Anopheles dengan insektisida dan larvasida 
  • Pengobatan penderita secara teratur dengan anti-malaria seperti atebrin dan klrokin. Pengobatan tradisional menggunakan kina.

c. Cilliata
  • Cilliata merupakan protista bersel satu yang permukaan tubuhnya ditumbuhi rambut getar (silia) yang berfungsi sebagai alat gerak dan menangkap mangsa. 
  • Bentuk tubuhnya oval dan bentuknya tetap/tidak berubah-ubah
  • Hidup di tempat-tempat yang berair misal : sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan organik. 
  • Sifat hidup cilliata ada yang hidup bebas dan adapula yang parasit.
  • Beberapa contoh kelas cilliata: Paramaecium, Nyctoterus, Stylonichia sp, Balantidium coly, Stentor, Vorticella, Didinium

Paramecium caudatum 

  • Nama lain hewan sandal karena bentuknya mirip sandal
  • Habitat di tempat berair, sawah, rawa 
  • Mempunyai dua macam nukleus yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan makronukleus untuk membantu proses fisiologis yang lain 
  • Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi untuk membantu mencerna makanan dan vakuola kontraktil/berdenyut berfungsi untuk menjaga keseimbangan air di dalam tubuh da mengeluarkan sisa makanan cair.
  • Berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dengan cara pembelahan biner dan generatif dengan cara konjugasi. 
  • Proses kojugasi terjadi antara dua paramecium yang saling berlekatan dan membentuk saluran untuk saling tukar menukar mikronukleus.
Sedangkan contoh hewan Cilliata yang lainnya adalah :
    • Stentor : hewan berbentuk seperti terompet
    • Didinium : merupakan pemangsa Paramecium, hidup diperairan yang banyak protozoa.
    • Vorticella : bentuk seperti lonceng, silia terdapar di sekitar mulut sel.
    • Stylonichia : mirip dengan Paramecium, silia berkelompok disebut sirus.
    • Nyctoterus ovalis : parasit di usus kecoa, berbentuk oval mirip Paramecium sp
    • Balantidium coli : parasit pada usus/kolon manusia. penyakitnya disebut balantidiosis.

d. Mastigophora/Flagellata

Semua organisme yang tergolong flagellata memiliki flagellum yang berperan sebagai alat gerak. Selain sebagai alat gerak flagellum juga dianfaatkan membawa masuk makanan ke dalam mulut dan sebagai indra untuk mengetahui keadaan lingkungan.

Berdasarkan ada tidaknya klorofil kelas flagellata dibedakan menjadi dua macam yaitufitoflagellata dan zooflagellata.
Fitoflagellata
  • Flagellata yang mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai kromatofora  
  • Habitat di perairan bersih dan perairan kotor 
  • Cara mencerna makanan ada beberapa cara :
    • holozoik : memangsa organisme lain lalu mencernanya di dalam tubuhnya
    • holofitik : membuat makanan sendiri dari zat anorganik
    • saprofitik : mencerna organisme yang telah mati.
  • Cara reproduksi aseksual dengan pembelahan biner dan reproduksi seksualnya dengan konjugasi.
  • Contoh : Euglena , Volvox , Noctiluca :
    • Euglena viridis (mempunyai klorofil), 
    • Euglena sanguinea (memiliki pigmen fikoeritrin/merah) 
    • Volvox globator (hidup berkoloni) 
    • Noctiluca miliaris (mengeluarkan cahaya di malam hari). 

Zooflagellata/dinoflagellata 
  • Tidak mempunyai klorofil, sehingga bersifat heterotrof 
  • Umumnya hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia 
  • Contohnya: Tripanosoma , Leishmania 
  • Nama spesies dan penyakit yang ditimbulkan :
    • Tripanosoma lewisi parasit pada darah tikus 
    • Tripanosoma cruci penyebab penyakit cagas (anemia anak) 
    • Tripanosoma evansi sakit sura (malas) pada ternak, vector lalat tabanidae 
    • Tripanosoma brucei penyakit nagano pada ternak 
    • Tripanosoma gabiense sakit tidur, vektor lalat tsetse
    • Tripanosoma rhodosiense sakit tidur, vektor lalat tsetse
    • Tripanosoma vaginalis keputihan pada vagina 
    • Leishmania donovani penyebab sakit kalaazar (demam dan anemia)
    • Leishmania tropika penyakit kulit
    •  
3.kingdom fungi 

Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
  1. CIRI-CIRI UMUM JAMUR.  Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
  2. STRUKTUR TUBUH JAMUR.  Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.  Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.  Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.  Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
  1. Klasifikasi jamur
Zygomycota
Zygomycota memiliki hifa senositik.  anggot nya memiliki tiga tipe hifa yaitu rizoid, stolon, dan sporangiofor. Reproduksi seksual dengan menghasilkan zigospora yang berdinding tebal.
Contoh zygomycota yaitu Mucor mucedo (hidup di kotoran hewan), Mucor javanicus (untuk pembuatan tape), Rhizopus orizae (untuk pembuatan tempe), Clamydomucor oryzae (pembuatan tempe).

Chitrydiomycota
Jamur ini memiliki spora berfalgel (buluh cambuk) sehingga bisa bergerak.  Kitrid merupakan organism akuatik (air). Reproduksi seksual dengan menghasilkan spora motil berflagel.
Contohnya yaitu Allomyces dan Chytridium.

Ascomycota
Jamur ascomycota memiliki hifa bersepta yang tidak sempurna.  Reproduksi seksualnya dengan menhasilkan askus (kantung yang menghasilkan askospora).  Seluruh askospora terkumpul dalam askokarp.
Contohnya Saccharomyce cereviceae (pembuatan roti), Aspergilus oryzae (pembuatan tape), Aspergillus wentii (pembuatan kecap), Penicilium notatum (penghasil antibiotik), P.requeforti (pembuatan keju), P.camemberti (pembuatan keju), Neurospora crassa (jamur oncom), Fusarium (parasit pada tebu).

Basidiomycota
Jamur ini bersifat makroskopis (berukuran besar), memiliki hifa berseptat, reproduksi seksual dengan membentuk basidium. Kumpulan basidium disebut basidiokarp.
Contohnya Volvariela volvacea (jamur merang), Auricularia polytrica (jamur kuping), Lentinus edodes (jamur sitake), Amanita sp (jamur beracun).

Deuteromycota
Jamur ini disebut juga jamur inferfecti karena belum diketahui reproduksi seksualnya.  Contohnya Cladosporium (parasit pada buah dan sayuran), Epidermophyton flocosum (penyebab penyakit kaki atlet), Mikrosporum (penyebab kurap).
4. kingdom plantae
KINGDOM PLANTAE  (DUNIA TUMBUHAN)

  • Tumbuhan adalah  : organisme eukaryotik, multisel, berklorofil, memiliki dinding sel, autotrop.
  • Dunia tumbuhan dikelompokan menjadi tumbuhan tidak  berpembuluh atau non- tracheophyta ( tumbuhan lumut), dan tumbuhan berpembuluh atau tracheophyta (tumbuhan paku dan timbuhan berbiji).
  • Tumbuhan terbagi menjadi tiga (3) Divisi :
1.     Bryophyta        (tumbuhan lumut)
2.     Pteridophyta    (tumbuhan paku)
3.     Spermatophyta (tumbuhan berbiji
  • Untuk lebih jelasnya perhatikan skema klasifikasi tumbuhan di bawah ini 

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Divisi Bryophyta (tumbuhan lumut)



  1. Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil, yang hidup di darat dan masih menyukai tempat lembab, tidak memiliki akar, batang dan daun sejati, serta tidak memiliki pembuluh pengangkut (xilem dan floem), dan merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan ber-talus (Talofita) dengan tumbuhan  ber-kormus (kormofita).


  • Talofita adalah tumbuhan yang tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun.
  • Kormofita adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun
  • Disebut tumbuhan peralihan karena ada tumbuhan yang masih berupa talus (lembaran, yaitu lumut hati), tetapi ada juga yang sudah memiliki struktur tubuh mirip akar, batang dan daun sejati (lumut daun). Perhatikan gambar antara lumut hati dan lumut daun di bawah ini :
  • tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor (vegetasi perintis), yang tumbuh disuatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh







2.  Ciri-ciri tubuh Tumbuhan Lumut :
- ukuran : makroskopis 1-2 cm, dan ada yang mencapai 40 cm.
- Bentuk tubuh :  memiliki dua bentuk generasi, yaitu generasi Gametofit dan generasi Sporofit


  •  Gametofit adalah lumut yang menghasilkan gamet (sel kelamin )
  •  Sporofit adalah lumut yang menghasilkan spora, letak menunpang pada gametofit, perhatikan gb di bawah ini :




-Struktur dan fungsi tubuh :
  • Generasi gametofit :
- Merupakan generasi penghasil gamet
- Terdiri dari sel dengan kromosom  yang tidak berpasangan (haploid)
- Memiliki alat perkembangbiakan yang disebut gametangium
- Gametangium terdiri dari gametangium jantan dan betina
- Gametangium jantan disebut anteridium menghasilkan spermatozoid
- Gametangium betina disebut arkegonium menghasilkan sel telur (ovum)
- Gamet dihasilkan dari pembelahan meosis (reduksi), yaitu pembelahan 2 kali pada satu untu gamet menjadi
      4 inti gamet haploid
- Berdasarkan letak anteridium dan arkegonium, lumut terbagi menjadi 2, yaitu :
   1. Lumut berumah satu (monoceus), jika anteridium dan arkegonium terdapat pada satu gametofit
   2. Lumut berumah dua (dioceus) ; jika antridium dan arkegonium  , terpisah pada 2 gametofit.
  • Generasi Sporofit  (sporogonium) :
- Terdiri dari sel-sel gengan kromosom yang berpasangan (diploid)
- Merupakan generasi penghasil spora
- Spora dihasilkan di dalam kotak spora (sporangium)
- Letak sporofit menumpang pada gametofit
- Sporofit menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama (homospora/isospora).

3. Cara Hidup : autotrof artinya mengolah makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis.
4. Habitat : tanah, bebatuan, dan pohon yang lembab dan teduh
5. Reproduksi : terjadi secara aseksual dan seksual
  • Aseksual : dilakukan dengan spora, prosesnya adalah sporogonium (lumut sporofit) membentuk sporangium, di dalam sporangium terjadi pembelahan membentuk spora haploid, spora tumbuh jadi protonema, kemudian tumbuh jadi gametof haploid (n).
  • Seksual :  terjadi penyatuan gamet jantan (spermatozoid) dengan gamet betina (ovum). prosesnya adalah , fertilisasi antara sperma dan ovum menghasilkan zigot (2n). Zigot membelah menjadi embrio yang kemudian tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).
  • Reproduksi lumut menunjukan adanya metagenesis pada lumut, yaitu pergiliran antara generasi gametofit (n) dengan generasi sporofit (2n).
  • Dalam daur hidupnya generasi gametofit merupakan generasi yang dominan dibandingkan generasi sporof.
  • Perhatikan skema siklus hidup/ metagenesis lumut di bawah ini :


6. Klasaifikasi :
    Divisi bryophyta terbagi menjadi 3 kelas:
  1. Hepaticopsida (lumut hati)
- tubuh berbentuk talus, berlobus seperti hati manusia
- merupakan lumut berumah dua (deoceus)
- Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi, pembentukan gemmacup           
   (kuncup) dan spora
- Gemmacup adalah struktur khas yang terdapat pada gametofit
   berupa mangkok yang mengandung kumpulan lumut kecil.
- Gemma dapat lepas dan tersebaroleh air kemudian tumbuh menjadi 
   lumut baru.
- Reproduksi seksual terjadi dengan fertilisasi antara spema dan ovum 
                                                      membentuk zigot.
                                                   - Contoh Marchantia polimorpha

2. Anthocerotopsida (lumut tanduk)

- Anthoceropsida sering disebut lumut tanduk.
- Gametofitnya mirip dengan lumut hati, perbedaannya terletak pada 
   sporofitnya.
Sporofit lumut tanduk mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh
   seperti tanduk dari gametofit.
- Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros laevis (lumut tanduk).




3. Bryopsida (lumut daun)









- Merupakan lumut sejati karena bentuk tubuhnya mirip tumbuhan kecil
   yang memiliki bagian akar (rizoid), batang dan daun.
-  hidup berkelompok membentuk hamparan tebal seperti beludru
-  contoh  Polytrihcum dan  Spagnum

7. Manfaat Tumbuhan lumut
    - Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat kulit dan mata.
    - Beberapa tumbuhan lumut yang tumbuh di hutan hujan dapat digunakan sebagai penahan erosi dan
       menyerap air
    - Dapat digunakan sebagai  ornamen tata ruang
    - Marchantia sebagai obat penyakit hati
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Divisi Pterydophyta (Tumbuhan Paku)

1. Tumbuhan Paku adalah : tumbuhan yang sudah memiliki akar, batang dan daun sejati, berkembang biak
    dengan spora (kormofita berspora), dan memiliki pembuluh angkut xilem (untuk mengangkut air dan unsur hara)  dan floem(berfungsi mengangkut hasil fotosintesis). 
2. Ciri Tubuh
    - Ukuran : bervariasi , 2 cm (paku air), 5 m (paku tiang), 15m (paku purba)





- Bentuk : lembaran, perdu (pohon), seperti tanduk rusa
- Struktur dan fungsi : memiliki dua generasi yaitu sporofit dan gametofit.
  • Generasi Sporofit
- Merupakan generasi penghasil spora
- Umumnya sporofit tumbuhan paku memiliki akar, batang dan daun sejati
- Batang ada yang tumbuh tegak , ada yang di bawah tanah, yang disebut rizom
- Memiliki dua macam ukuran daun mikrofil (daun kecil seperti sisik) dan makrofil (daun besar)
- Memiliki dua jenis daun, yaitu :
  • daun steril (tropofil ) : daunyang tidak menghasilkan spora
  • daun fertil (sporofil) : daun yang menghasilkan spora
- Pada daun fertil terdapat kotak spora (sporangium)
- Sporangium berkelompok membentuk sorus, yang dilindungi selaput indusium
- Pada paku yang berdaun kecil sporangium berupa strobilus di ujung cabang
- Generasi sporofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri yang memiliki ukuran lebih besar dan lebih domi
   nan dibandingkan generasi gametofit












  • Generasi Gametofit 


- Merupakan generasi penghasil gamet
- Hanya berukuran beberapa milimeter saja
- Berbentuk seperti hati berupa lembaran, memiliki rizoid yang disebut protalus (protalium)
- Protalus ada yang tidak memiliki klorofil, untuk mendapatkan nutrisi bersimbiosis dengan jamur
- Gametofit menghasilkan gamet : gamet jantan (anteridium) menghasilkan sperma berflagel, dan gamet betina
   (anteridium) menghasilkan ovum
- Memiliki dua jenis gametofit :
  1. Gametofit biseksual : jika dalam satu gametofit terdapat dua jenis gamet, merupakan paku homospora
  2. Gametof ualam satu gametofit uniseksual : jika dalam satu gametofit hanya terdapat satu jenis gamet saja, merupakan paku heterospora
- Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku terbagi menjadi 3 :
  1. Paku homospora (isospora) : paku yang hanya mengasilkan satu jenis spora yang sama besar
  2. Paku heterospora : paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukurannya (makrospora/spora betina) dan mikrospora/spora jantan
  3. Paku peralihan : paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama dan sudah diketahui gamet jantan dan gamet betina . contoh paku ekor kuda
3. Cara Hidup : fotoautotrof, artinya mengolah makanan sendiri dengan cara fotosintesis
4. Habitat :  Terestrial (di darat), dan di air (contoh : semanggi)
5. Reproduksi : terjadi secara  aseksual dan seksual
  • Aseksual : diawali dari spora (n) yang tumbuh menjadi protalus /protalium  (generasi gametofit) yang menghasilkan gamet jantan (sperma) dan gamet betina Ovum), selanjutnya terjadi fertilisasi 
  • Seksual : terjadi fertilisasi antara sperma dan ovum yang menghasilkan zigot (2n), yang tumbuh menjadi embrio , selanjutnya berkembang menjadi tumbuhan paku (sporofit), kemudian menghasilkan spora (n).
  • Mengalami metagenesis (pergiliran antara generasi sporofit dan gametofit).
  • Perhatikan skema metagenesis tumbuhan paku di bawah ini :













6. Klasifikasi : Tumbuhan paku terbagi menjadi 4 kelas, yaitu   :
  1. Paku purba (Psilopsida)
  2. Paku kawat (Lycopsida)
  3. Paku ekor kda (Spenopsida)
  4. Paku sejati (Pteriopsida)

  • Paku purba (Psilopsida)


- Spesiesnya hampir punah, tersisa 10 - 13 spesies
- menghasilkan satu jenis spora (homospora)
- gametofitnya tidak memiliki klorofil, nutrisi diperoleh dari simbiosis dengan jamur
- contoh : Rynia dan psilotum





  • Paku kawat (Lycopsida)


- jumlah lebih kurang 1000 spesies
- menghasilkan dua jenis spora (heterospora)
- Sporangium terdapat pada strobilus yang berbentuk kerucut 
- Gametofit tidak berklorofil
- Gametofit ada yang uniseksual dan biseksual
- contoh : Selaginela dan Lycopodium




  • Paku ekor kuda (Spenopsida)

- jumlah lebih kurang 15 spesies
- habitat di tempat lembab daerah subtropis
-disebut ekor kuda karena bentuk batang seperti ekor kuda
- sporangium berupa strobilus
- merupakan paku homospora
- gametofit memiliki klorofi
- Gametofit biseksual
- contoh : Equisetum



  • Paku sejati ( Pteriopsida)









- Jumlah paling banyak, kurang lebih 12.000 spesies
- Memiliki akar, batang dan daun sejati
- Daun muda tumbuh menggulung (circinnatus)
- Contoh : semanggi (Marsilea crenata) , suplir (Adiantum cuneatum)

7. Manfaat Tumbuhan Paku
  1. Untuk tanaman hias
  2. Untuk sayur-sayuran
  3. Sebagai pupuk hijau tanaman padi
  4. Selaginella plana sebagai obat luka
------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Divisi Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan
1. Tumbuhan berbiji adalah kelompok tumbuhan yang hidup di darat, memiliki akar, batang dan daun sejati,         tracheophyta, autotrof, serta menghasilkan biji.
    2. Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat bervariasi. 
        Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 m. misalnya pohon konifer          Sequoiadendron giganteum di taman Nasional Yosemite California, dengan tinggi sektar 115 m dan     diameter 14 m.
3. Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu :
    -  Pohon,  misalnya : jati, duku, kelapa, beringin, cemara. 
    -  Perdu,  misalnya : mawar, kembang merak, kembang sepatu.
    -  semak , misalnya : arbei.
    -  Herba, misalnya  : sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga krokot.
4. Cara hudup : fotoautotrof, artinya mengolah makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari
5. Habitat :
    Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup mengapung di    air,misalnya teratai.   
6. Reproduksi : Terjadi secara aseksual/ vegetatif dan seksual/generatif


  1. Vegetatif : yaitu terjadinya individu baru tanpa didahului peleburan dua sel gamet. Dibedakan menjadi 2 macam yaitu vegetatif alami ( rhizoma/akar tingal, stolon/geragih, umbi batang,umbi lapis, umbi akar,tunas, tunas dan adventif), dan vegetatif buatan ( mencangkok, stek, okulasi, mengenten, merunduk).



2. Generatif/ Seksual adalah:
 Terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet,yang disebut pembuahan (fertilisasi). Pembuahan akan terjadi kalau didahului adanya proses penyerbukan (Persarian/polenasi).
Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Pada tumbuhan Gymnospermae, tujuan serbuk sari adalah tetes penyerbukan, sedangkan pada tumbuhan Angiospermae, tujuan serbuk sari adalah kepala putik.

Pembuahan

Penyerbukan akan menghasilkan individu baru apabila diikuti oleh pembuahan, yaitu peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Pada tumbuhan berbiji dikenal ada dua macam pembuahan, yaitu pembuahan tunggal pada Gymnospermae, dan pembuahan ganda pada Angiospermae.
a. Pembuahan tunggal



Contoh proses pembuahan tunggal pada Pinus (Gymnospermae)
Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka.
Prosesnya adalah  :  Serbuk sari akan sampai pada tetes penyerbukan, kemudian dengan mengeringnya tetes penyerbukan, serbuk sari yang telah jatuh di dalamnya akan diserap masuk ke ruang serbuk sari melalui mikrofil.Serbuk sari ini sesungguhnya terdiri atas dua sel, yaitu sel generatif atau yang kecil dan sel vegetatif yang besar, hampir menyelubungi sel generatif. Serbuk sari ini kemudian tumbuh membentuk buluh serbuk sari, yang kemudian bergerak ke ruang arkegonium. Karena pembentukan buluh serbuk sari maka sel-sel yang terdapat di antara ruang serbuk sari dan ruang arkegonium terdesak ke samping akan terlarut. Sementara itu di dalam buluh ini sel generatif membelah menjadi dua dan menghasilkan sel dinding atau sel dislokator, dan sel spermatogen atau calon spermatozoid. Sel spermatogen kemudian membelah menjadi dua sel permatozoid. Setelah sampai di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap, dan kedua sel spermatozoid lepas ke dalam ruang arkegonium yang berisi cairan, sehingga spermatozoid dapat berenang di dalamnya. Pada ruang arkegonium terdapat sejumlah sel telur yang besar. Tiap sel telur bersatu dengan satu spermatozoid, sehingga pembuahan pada Gymnospermae selalu mengasilkan zigot yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Pembuahan tunggal seperti ini misalnya terjadi pada pohon Pinus.
b. Pembuahan ganda

Terjadi pada tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup.
1. Perkembangan serbuk sari
Serbuk sari yang jatuh di kepala putik terdiri atas satu sel dengan dua dinding pembungkus, yaitu: eksin (selaput luar) dan intin (selaput dalam). Eksin pecah, kemudian intin tumbuh memanjang membuat buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari ini akan tumbuh menuju ke ruang bakal biji. Bersamaan dengan ini inti sel serbuk sari membelah menjadi 2, yang besar didepan adalah inti vegetatif sebagai penunjuk jalan, dan yang kecil di belakang adalah inti generatif. Inti generatif membelah lagi menjadi dua inti generatif atau spermatozoid, yaitu inti generatif 1 dan inti generatif 2.
2. Pembentukan sel telur
Bersamaan dengan perkembangan serbuk sari dalam buluh serbuk sari, di dalam ruang bakal biji sel induk megaspora (megasporosit/makrosporosit) membelah secara meiosis menjadi 4 sel. Tiga di antaranya mati dan yang satu tumbuh menjadisel megaspora/makrospora (inti kandung lembaga primer). Inti sel megaspora ini selanjutnya membelah mitosis 3x, sehingga terbentuklah 8 inti. Ke-8 inti tersebut kemudian masing-masing akan terbungkus membran sehingga menjadi sel yang terpisah. Karena itu sel-sel di dalam bakal biji sering disebut multigamet.
Langkah berikutnya, 8 sel tersebut membentuk formasi di dalam bakal biji. Tiga sel menempatkan diri di bagian atas bakal biji disebut antipoda. Yang di bagian bawah dekat mikrofil, 3 sel menempatkan diri berdekatan. Yang tengah adalah ovum, sedang mengapitnya sebelah kanan dan kiri adalah sinergid. Dua sel yang tersisa bergerak ke tengah bakal biji dan bersatu melebur membentuk inti kandung lembaga sekunder sehingga menjadi sel yang diploid (2n).
Jika terjadi pembuahan,  inti generatif 1 membuahi ovum membentuk zigot, sedang inti generatif 2 membuahi inti kandung lembaga sekunder menghasilkan endosperm (3n) sebagai cadangan makanan untuk zigot. Inilah yang dinamakan pembuahan ganda. Sementara itu inti vegetatif akan mati setelah sampai di bakal biji.
  • inti generatif 1 (n) + ovum (n) —–> zigot (2n)
  • inti generatif 2 (n) + inti kandung lembaga sekunder (2n) —–> endosperm (3n)
7. Klasifikasi
Divisi tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua subdivisi , yaitu :
  1. Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospernae)
  2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
  • Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospernae)  adalah tumbuhan yang bijinya tidak ditutup oleh bakal buah.
Ciri-ciri tumbuhan biji terbuka adalah:

  1. Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar
  2. Bentuk perakaran tunggang
  3. Daun sempit, tebal dan kaku
  4. Tulang daun tidak beraneka ragam
  5. Tidak memiliki bunga sejati
  6. Alat perkembangbiakannya berbentuk kerucut yang disebut strobilus atau runjung.
  7. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina.
  8. Terbagi menjadi 4 kelas, yaitu :
a.  Cycadinae


Ciri khas adalah batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Merupakan tumbuhan berumah dua, artinya memiliki strobilus jantan saja atau strobilus betina saja. Contoh: Zamia furfuracea, Cycas revoluta dan Cycas rumphii (pakis haji)


b. Ginkgoinae


Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi pohon dapat mencapai 30 meter, daun berbentuk kipas dan mudah gugur. Serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh individu yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu species yaitu Ginkgo biloba.









c. Coniferinae

Coniferales berarti tumbuhan pembawa kerucut, karena alat perkembangbiakan jantan dan betina berupa strobilus berbentuk kerucut. Tumbuhan yang termasuk kelompok ini memiliki ciri selalu hijau sepanjang tahun (evergreen). Contoh: Agathis alba (damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressus sp.,Araucaria sp.Sequoia sp., Juniperus sp. dan Taxus sp.



d. Gnetinae


Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan pohon. Daun berbentuk oval/lonjong dan duduk daun berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Pada xilem terdapat trakea dan floem tidak memiliki sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi sudah dapat disebut “bunga”. Contoh yang terkenal dari kelompok ini adalah Gnetum gnemon (melinjo).




  • Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang bijinya terdapat di dalam bakal buah. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah:

  1. Hidup sebagai pohon, perdu, semak, merambat atau herba/terna
  2. Daun pipih dan lebar dengan susunan tulang daun menyirip, menjari, melengkung atau sejajar
  3. Memiliki bunga sejati dengan perhiasan bunga berupa kelopak dan mahkota bunga dan alat perkembangbiakannya berupa putik dan benang sari

Tumbuhan biji dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu:

  1. Tumbuhan berkeping biji satu (Monocotyledonae)
  2. Tumbuhan berkeping biji dua (Dicotyledonae)

  • Tumbuhan Monokotil
Ciri-ciri adalah :

  1. Memiliki satu daun lembaga (kotiledon)
  2. Batang tidak bercabang atau bercabang sedikit, ruas-ruas batang jelas
  3. Daun biasanya berpelepah dan berupa daun tunggal
  4. Memiliki tulang daun sejajar ataumelengkung
  5. Tidak berkambium, jaringan xilem dan floem pada akar dan batang tersusun tersebar
  6. Memiliki sistem akar serabut
  7. Bunga memiliki bagian-bagian dengan jumlah berkelipatan 3, bentuk tidak beraturan, warna tidak mencolok
Contoh tumbuhan monokotil adalah sebagai berikut :

  1. Suku rumput-rumputan (Graminae), misalnya: padi, jagung, bambu, rumput, tebu, gandum
  2. Suku pinang-pinangan (Palmae), misalnya: kelapa, rotan, kelapa sawit, aren, salak
  3. Suku jahe-jahean (Zingiberaceae), misalnya: kunyit, jahe, lengkuas
  4. Suku nanas-nanasan (Bromeliaceae), misalnya: nanass
  5.  Suku anggrek-anggrekan (Orcidaceae), misalnya: anggrek bulan, anggrek macan, anggrek yang tumbuh di hutan irian jaya
  • Tumbuhan Dikotil
Ciri-cirinya adalah :
  1. Memiliki dua daun lembaga ( dikotiledon)
  2. Batang umumnya bercabang
  3. Tulang daun menjari atau menyirip
  4. Memiliki kambium sehingga akar dan batang bertambah besar, jaringan ikat pembuluh xilem dan floem pada akar dan batang tersususn dalam lingkaran
  5. Memiliki sistem akar tunggang
  6. Bunga memiliki bagian - bagian dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk beraturan dengan bunga yang mencolok
Contoh tumbuhan dikotil adalah sebagai berikut :
  1. Suku getah-getahan (Euhorbiaceae), misalnya: singkong, jarak, karet, puring
  2. Suku polong-polongan (Leguminosae), misalnya: putri malu, petai, flamboyan, kembang merak, kacang kedelai, kacang tanah
  3. Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya: kentang, terong, tomat, cabai, kecubung
  4. Suku jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: jeruk manis, jeruk bali
  5. Suku kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya: kembang sepatu, kapas
  6. Suku jambu-jambuan (Mirtaceae), misalnya: cengkih, jambu biji, jambu air, jambu monyet, jamblang
  7. Suku komposit (Compositae), misalnya: bunga matahari, bunga dahlia, bunga krisan  
Perbedaan Tumbuhan dikotil dan monokotil seperti pada gambar dan tabel di bawah ini :


 5. kingdom animalia


Kingdom animalia adalah salah satu kingdom yang memiliki anggota yang paling banyak dan bervariasi. Secara garis besar kingdom animalia dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu golongan vertebrata (hewan bertulang belakang) dan golongan invertebrata (hewan tak bertulang belakang. Dan berikut akan dijelaskan mengenai ciri-ciri, struktur lapisan tubuh, dan klasifikasi dari kingdom animalia.
peta konsep, kingdom animalia

Peta konsep kingdom animalia
(klik gambar untuk memperbesar)

A. Ciri-ciri Kingdom Animalia

Anggota kingdom animalia memiliki ciri-ciri yang yang membedakannya dengan kingdom-kingdom lain, seperti:
  1. Hewan merupakan organisme eukariotik multiseluler.
  2. Bersifat heterotrofik, berbeda dengan tumbuhan yang bisa memproduksi makanan sendiri lewat fotosintesis (autotrof), hewan tidak bisa memproduksi makanan sendiri sehingga akan memakan bahan organik yang sudah jadi.
  3. Tidak memiliki dinding sel, komponen terbesar sel hewan tersusun atas protein struktural kolagen.
  4. Memiliki jaringan saraf dan jaringan otot sehingga bisa aktif bergerak (bersifat motil).
  5. Sebagian besar bereproduksi secara seksual.
  6. Siklus hidup didominasi oleh bentuk diploid (2n).
B. Struktur Tubuh Animalia

Dalam klasifikasi kingdom animalia, paling tidak ada dua ciri yang membedakan struktur tubuh suatu hewan. Dua ciri tersebut antara lain berdasarkan simetri tubuh dan lapisan tubuh.

1. Simetri tubuh

Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dapat dibedakan menjadi hewan yang memiliki simetri tubuh bilateral dan hewan yang memiliki simetri tubuh radial.
  • Simetri Bilateral, adalah hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian lainnya. Jika diambil garis memotong dari depan ke belakang, maka akan terlihat bagian tubuh tubuh yang sama antara kiri dan kanan. Hewan yang bersimetri bilateral selain memiliki sisi puncak (oral) dan sisi dasar (aboral), juga memiliki sisi atas (dorsal) dan sisi bawah (ventral), sisi kepala (anterior) dan sisi ekor (posterior), serta sisi samping (lateral).

  • Simetri Radial, adalah hewan yang memiliki lapisan tubuh melingkar (bulat). Hewan dengan simetri radial hanya memiliki dua bagian, yaitu bagian puncak (oral) dan bagian dasar (aboral). Hewan yang bersimetri radial disebut sebagai radiata, hewan yang termasuk dalam kelompok ini antara lain porifera, cnidaria, dan echinodermata.
simetri radial, bilateral

2. Lapisan Tubuh

Dalam perkembangannya menjadi individu dewasa, hewan akan membentuk lapisan tubuh. Berdasarkan jumlah lapisan tubuhnya, hawan dikelompokkan menjadi diploblastik dan tripoblastik.
  • Hewan Diploblastik, adalah hewan yang memiliki dua lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut dengan ektoderma, sedangkan lapisan dalam disebut dengan endoderma. Contoh dari hewan diploblastik adalah cnidaria.

  • Hewan Triploblastik, adalah hewan yang memiliki tiga lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut eksoderma, lapisan tengah disebut mesoderma, dan lapisan dalam disebut endoderma. Ektoderma akan berkembang menjadi epidermis dan sistem saraf, mesoderma akan berkembang menjadi kelenjar pencernaan dan usus, sedangkan endoderma akan berkembang menjadi jaringan otot.
3. Rongga Tubuh (selom)

Hewan triploblastik masih dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan rongga tubuh (selom) yang dimilikinya. Rongga tubuh pada hewan sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu aselomata, pseudoselomata, dan selomata.
  • Aselomata, adalah hewan bertubuh padat yang tidak memiliki rongga antara usus dengan tubuh terluar. Hewan yang termasuk aselomata adalah cacing pipih (Platyhelmintes).

  • Pseudoselomata, adalah hewan yang memiliki rongga dalam saluran tubuh (pseudoselom). Rongga tersebut berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dan dinding tubuh terluar. Rongga tersebut tidak dibatasi jaringan yang berasal dari mesoderma. Hewan yang termasuk pseudoselomata adalah Rotifera dan Nematoda.

  • Selomata, adalah hewan berongga tubuh yang berisi cairan dan mempunyai batas yang berasal dari jaringan mesoderma. Lapisan dalam dan luar dari jaringan hewan ini mengelilingi rongga dan menghubungkan dorsal dengan ventral membentuk mesenteron. Mesenteron berfungsi sebagai penggantung organ dalam. Selomata sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu protoselomata dan deutroselomata. Contoh hewan yang termasuk protoselomata antara lain Mollusca, Annelida, dan Arthropoda. Sedangkan hewan yang termasuk dalam deutroselomata antara lain Echinodermata dan Chordata.
C. Klasifikasi Kingdom Animalia

Anggota kingdom animalia diklasifikasikan menjadi sembilan filum, antara lain:

1. Porifera (hewan berpori).
2. Cnidaria (hewan berongga).
3. Platyhelmintes (cacing pipih).
4. Nemathelmintes (cacing gilig).
5. Annelida (cacing bersegmen).
6. Mollusca (hewan bertubuh lunak).
7. Arthropoda (hewan berbuku).
8. Echinodhermata (hewan berkulit duri).
9. Chordata (hewan bertulang). - See more at: http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/05/kingdom-animalia-dunia-hewan.html#sthash.kFJnahK2.dpuf


Hewan atau animal yang kita kenal selama ini dapat dibagi manjadi sepuluh macam filum / phylum yaitu protozoa, porifera, coelenterata, platyhelminthes, nemathelminthes, annelida, mollusca, echinodermata, arthropoda dan chordata.

1. Phylum / Filum Protozoa atau Protosoa

Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memiliki satu sel saja alias bersel tunggal dengan ukuran yang mikroskopis hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Protozoa dapat hidup di air atau di dalam tubuh makhluk hidup atau organisme lain sebagai parasit. Hidupnya dapat sendiri atau soliter atau beramai-ramai atau koloni. Contohnya : amuba / amoeba.

2. Phylum / Filum Porifera

Porifera adalah binatang atau hewan berpori karena tubuhnya berpori-pori mirip spon dengan bintang karakter terkenal spongebob squarepants hidup di air dengan memakan makanan dari air yang disaring oleh organ tubuhnya. Contohnya : bunga karang, spons, grantia.

3. Phylum / Filum Coelenterata atau Coelentrata

Coelenterata adalah hewan berongga bersel banyak yang memiliki tentakel contohnya seperti ubur-ubur dan polip. Simetris tubuh coelenterata adalah simetris bilateral hidup di laut. Contohnya yaitu hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur.

4. Phylum / Filum Platyhelminthes

Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh simetris bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan. Cacing pipih kebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit pada binatang / hewan atau manusia. Contohnya antara lain seperti planaria, cacing pita, cacing hati, polikladida.

5. Phylum / Filum Nemathelminthes

Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak ada sistem peredaran darah. Contoh cacing gilik : cacing askaris, cacing akarm cacing tambang, cacing filaria.

6. Phylum / Filum Annelida atau Anelida

Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit. Contohnya yakni cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas, lintah / leeches.

7. Phylum / Filum Mollusca atau Molusca / Moluska

Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya. Contoh molluska : kerang, nautilus, gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.

8. Phylum / Filum Echinodermata atau Ecinodermata

Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik. Misalnya teripang / tripang / ketimun laut, bulu babi, bintang ular, dolar pasir, bintang laut, lilia laut.

9. Phylum / Filum Arthropoda atau Atropoda

Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka. Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki seribu, udang, lalat / laler, kecoa.

10. Phylum / Filum Chordata

Chordata adalah hewan yang memiliki notokorda atau chorde yaitu tali sumbu tubuh syaraf belakang dengan rangka. Ukuran chordata beragam ada yang besar dan ada yang kecil dengan otak yang terlindung tengkorak untuk berfikir. Contoh chordata adalah manusia, cacing acorn, ikan lancet, ikan paus pembunuh, katak, burung puyuh, kalkun, lemur, beruk, macan, kucing, dan lain sebagainya.
 

A. Ciri-ciri Kingdom Animalia

Anggota kingdom animalia memiliki ciri-ciri yang yang membedakannya dengan kingdom-kingdom lain, seperti:

  1. Hewan merupakan organisme eukariotik multiseluler.
  2. Bersifat heterotrofik, berbeda dengan tumbuhan yang bisa memproduksi makanan sendiri lewat fotosintesis (autotrof), hewan tidak bisa memproduksi makanan sendiri sehingga akan memakan bahan organik yang sudah jadi.
  3. Tidak memiliki dinding sel, komponen terbesar sel hewan tersusun atas protein struktural kolagen.
  4. Memiliki jaringan saraf dan jaringan otot sehingga bisa aktif bergerak (bersifat motil).
  5. Sebagian besar bereproduksi secara seksual.
  6. Siklus hidup didominasi oleh bentuk diploid (2n).
B. Struktur Tubuh Animalia

Dalam klasifikasi kingdom animalia, paling tidak ada dua ciri yang membedakan struktur tubuh suatu hewan. Dua ciri tersebut antara lain berdasarkan simetri tubuh dan lapisan tubuh.

1. Simetri tubuh

Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dapat dibedakan menjadi hewan yang memiliki simetri tubuh bilateral dan hewan yang memiliki simetri tubuh radial.

  • Simetri Bilateral, adalah hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian lainnya. Jika diambil garis memotong dari depan ke belakang, maka akan terlihat bagian tubuh tubuh yang sama antara kiri dan kanan. Hewan yang bersimetri bilateral selain memiliki sisi puncak (oral) dan sisi dasar (aboral), juga memiliki sisi atas (dorsal) dan sisi bawah (ventral), sisi kepala (anterior) dan sisi ekor (posterior), serta sisi samping (lateral).

  • Simetri Radial, adalah hewan yang memiliki lapisan tubuh melingkar (bulat). Hewan dengan simetri radial hanya memiliki dua bagian, yaitu bagian puncak (oral) dan bagian dasar (aboral). Hewan yang bersimetri radial disebut sebagai radiata, hewan yang termasuk dalam kelompok ini antara lain porifera, cnidaria, dan echinodermata.
simetri radial, bilateral

2. Lapisan Tubuh

Dalam perkembangannya menjadi individu dewasa, hewan akan membentuk lapisan tubuh. Berdasarkan jumlah lapisan tubuhnya, hawan dikelompokkan menjadi diploblastik dan tripoblastik.

  • Hewan Diploblastik, adalah hewan yang memiliki dua lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut dengan ektoderma, sedangkan lapisan dalam disebut dengan endoderma. Contoh dari hewan diploblastik adalah cnidaria.

  • Hewan Triploblastik, adalah hewan yang memiliki tiga lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut eksoderma, lapisan tengah disebut mesoderma, dan lapisan dalam disebut endoderma. Ektoderma akan berkembang menjadi epidermis dan sistem saraf, mesoderma akan berkembang menjadi kelenjar pencernaan dan usus, sedangkan endoderma akan berkembang menjadi jaringan otot.
3. Rongga Tubuh (selom)

Hewan triploblastik masih dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan rongga tubuh (selom) yang dimilikinya. Rongga tubuh pada hewan sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu aselomata, pseudoselomata, dan selomata.

  • Aselomata, adalah hewan bertubuh padat yang tidak memiliki rongga antara usus dengan tubuh terluar. Hewan yang termasuk aselomata adalah cacing pipih (Platyhelmintes).

  • Pseudoselomata, adalah hewan yang memiliki rongga dalam saluran tubuh (pseudoselom). Rongga tersebut berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dan dinding tubuh terluar. Rongga tersebut tidak dibatasi jaringan yang berasal dari mesoderma. Hewan yang termasuk pseudoselomata adalah Rotifera dan Nematoda.

  • Selomata, adalah hewan berongga tubuh yang berisi cairan dan mempunyai batas yang berasal dari jaringan mesoderma. Lapisan dalam dan luar dari jaringan hewan ini mengelilingi rongga dan menghubungkan dorsal dengan ventral membentuk mesenteron. Mesenteron berfungsi sebagai penggantung organ dalam. Selomata sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu protoselomata dan deutroselomata. Contoh hewan yang termasuk protoselomata antara lain Mollusca, Annelida, dan Arthropoda. Sedangkan hewan yang termasuk dalam deutroselomata antara lain Echinodermata dan Chordata.
- See more at: http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/05/kingdom-animalia-dunia-hewan.html#sthash.QSoYscQX.dpuf
Kingdom animalia adalah salah satu kingdom yang memiliki anggota yang paling banyak dan bervariasi. Secara garis besar kingdom animalia dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu golongan vertebrata (hewan bertulang belakang) dan golongan invertebrata (hewan tak bertulang belakang. Dan berikut akan dijelaskan mengenai ciri-ciri, struktur lapisan tubuh, dan klasifikasi dari kingdom animalia.

peta konsep, kingdom animalia

Peta konsep kingdom animalia
(klik gambar untuk memperbesar)

A. Ciri-ciri Kingdom Animalia

Anggota kingdom animalia memiliki ciri-ciri yang yang membedakannya dengan kingdom-kingdom lain, seperti:

  1. Hewan merupakan organisme eukariotik multiseluler.
  2. Bersifat heterotrofik, berbeda dengan tumbuhan yang bisa memproduksi makanan sendiri lewat fotosintesis (autotrof), hewan tidak bisa memproduksi makanan sendiri sehingga akan memakan bahan organik yang sudah jadi.
  3. Tidak memiliki dinding sel, komponen terbesar sel hewan tersusun atas protein struktural kolagen.
  4. Memiliki jaringan saraf dan jaringan otot sehingga bisa aktif bergerak (bersifat motil).
  5. Sebagian besar bereproduksi secara seksual.
  6. Siklus hidup didominasi oleh bentuk diploid (2n).
B. Struktur Tubuh Animalia

Dalam klasifikasi kingdom animalia, paling tidak ada dua ciri yang membedakan struktur tubuh suatu hewan. Dua ciri tersebut antara lain berdasarkan simetri tubuh dan lapisan tubuh.

1. Simetri tubuh

Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dapat dibedakan menjadi hewan yang memiliki simetri tubuh bilateral dan hewan yang memiliki simetri tubuh radial.

  • Simetri Bilateral, adalah hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian lainnya. Jika diambil garis memotong dari depan ke belakang, maka akan terlihat bagian tubuh tubuh yang sama antara kiri dan kanan. Hewan yang bersimetri bilateral selain memiliki sisi puncak (oral) dan sisi dasar (aboral), juga memiliki sisi atas (dorsal) dan sisi bawah (ventral), sisi kepala (anterior) dan sisi ekor (posterior), serta sisi samping (lateral).

  • Simetri Radial, adalah hewan yang memiliki lapisan tubuh melingkar (bulat). Hewan dengan simetri radial hanya memiliki dua bagian, yaitu bagian puncak (oral) dan bagian dasar (aboral). Hewan yang bersimetri radial disebut sebagai radiata, hewan yang termasuk dalam kelompok ini antara lain porifera, cnidaria, dan echinodermata.
simetri radial, bilateral

2. Lapisan Tubuh

Dalam perkembangannya menjadi individu dewasa, hewan akan membentuk lapisan tubuh. Berdasarkan jumlah lapisan tubuhnya, hawan dikelompokkan menjadi diploblastik dan tripoblastik.

  • Hewan Diploblastik, adalah hewan yang memiliki dua lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut dengan ektoderma, sedangkan lapisan dalam disebut dengan endoderma. Contoh dari hewan diploblastik adalah cnidaria.

  • Hewan Triploblastik, adalah hewan yang memiliki tiga lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut eksoderma, lapisan tengah disebut mesoderma, dan lapisan dalam disebut endoderma. Ektoderma akan berkembang menjadi epidermis dan sistem saraf, mesoderma akan berkembang menjadi kelenjar pencernaan dan usus, sedangkan endoderma akan berkembang menjadi jaringan otot.
3. Rongga Tubuh (selom)

Hewan triploblastik masih dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan rongga tubuh (selom) yang dimilikinya. Rongga tubuh pada hewan sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu aselomata, pseudoselomata, dan selomata.

  • Aselomata, adalah hewan bertubuh padat yang tidak memiliki rongga antara usus dengan tubuh terluar. Hewan yang termasuk aselomata adalah cacing pipih (Platyhelmintes).

  • Pseudoselomata, adalah hewan yang memiliki rongga dalam saluran tubuh (pseudoselom). Rongga tersebut berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dan dinding tubuh terluar. Rongga tersebut tidak dibatasi jaringan yang berasal dari mesoderma. Hewan yang termasuk pseudoselomata adalah Rotifera dan Nematoda.

  • Selomata, adalah hewan berongga tubuh yang berisi cairan dan mempunyai batas yang berasal dari jaringan mesoderma. Lapisan dalam dan luar dari jaringan hewan ini mengelilingi rongga dan menghubungkan dorsal dengan ventral membentuk mesenteron. Mesenteron berfungsi sebagai penggantung organ dalam. Selomata sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu protoselomata dan deutroselomata. Contoh hewan yang termasuk protoselomata antara lain Mollusca, Annelida, dan Arthropoda. Sedangkan hewan yang termasuk dalam deutroselomata antara lain Echinodermata dan Chordata.
C. Klasifikasi Kingdom Animalia

Anggota kingdom animalia diklasifikasikan menjadi sembilan filum, antara lain:

1. Porifera (hewan berpori).
2. Cnidaria (hewan berongga).
3. Platyhelmintes (cacing pipih).
4. Nemathelmintes (cacing gilig).
5. Annelida (cacing bersegmen).
6. Mollusca (hewan bertubuh lunak).
7. Arthropoda (hewan berbuku).
8. Echinodhermata (hewan berkulit duri).
9. Chordata (hewan bertulang) - See more at: http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/05/kingdom-animalia-dunia-hewan.html#sthash.QSoYscQX.dpuf
Akhirnya saya telah selesai mengenai tema kali ini yaitu “kingdom monera”. Sekarang giliran sobat deh buat kasih tambahan lewat kotak komentar yang ada di bawah.Sekalian kita kenalan gitu. Kalo ga di isi gapapa juga deh yang penting sobat udah berkunjung. Terimakasih atas kunjungannya,
Catatan : saya hanya mengambil dan mengumpulkan informasi dan saya ketik di sini

No comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates